ANDI SURYANTO

Rabu, 30 Januari 2013

faktor penyebab siswa bosan



Factor yang menyebabkan siswa bosan

1.      Ketika menerangkan pelajaran yang seharusnya mudah bisa menjadi sangat sulit di pahami ketika seorang guru menerangkannya secara moonoton yang menyebabkan siswa ngantuk dan bosan di kelas, mungkin titik bosan itu datang karena seorang guru tidak memiliki metode yang baik untuk berkomunikasi dengan siswanya dan kesannya guru itu hanya berkepentingan intuk menyampaikan materi sebanyak mungkin untuk mencapai target supaya mendapat gaji yang di inginkan :D dan tidak mempedulikan siswanya akan memahami materi tersebut ataukah tidak. Mungkin siswanya juga yang keterlaluan hanya melihat guru yang sabar dan tidak berusaha memahami maksud yang di sampaikan

2.      Tapi tidak semua guru seperti itu, guru yang paling saya sukai adalah guru yang mampu menampung aspirasi para peserta didiknya dan dapat membaca situasi serta kondisi sehingga dapat dengan mudah mencairkan suasana kelas untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara kondusif, selain itu guru yang paling saya sukai adalah guru yang membebaskan siswanya untuk untuk berkreasi dan belajar sesuai dengan karakteristik yang di gemari peserta didiknya jadi bukan seperti mengisi geas kosong akan tetapi pelajaran akan di balut dengan materi sharing yang berkesan bahwa guru bukanlah seseorang yang serba tau ia hanya memberi pancingan pada siswanya untuk berusaha mendapatkan materi secara lebih :D

3.      Guru yang sabar dan tidak tegas adalah faktor yang juga menyebabkan siswa bosan, sebenarnya rasa bosan itu bukan karena gurunya yang tidak punya karakter akan tetapi justru para peserta didik lainnya yang membuat suasana kelas menjadi tidak efektif untuk mempajari sesuatu secara utuh dan maksimal, suasana gaduh dengan clometan di sana sini membuat siswa lain yang niat belajar dengan baik kehilangan konsentrasi untuk belajar yang kemudian guru tidak memiliki relasi yang baik dengan semua siswanya karena semua siswa akan terbawa aris untuk gaduh dan menciptakan suasana kelas yang tidak kondusif dalam belajar.

4.      Tidak jarang seorang guru sampai pergi meninggalkan ruang kelas hanya karena merasa di kucilkan dan tidak di anggap dalam kelas tersebut dengan suatu alasan tertentu karena tidak ingin sampai kehilangan kesabaran dan melampiaskan murkanya di depan peserta didiknya. Menurut saya ini adalah suatu tindakan yang benar tetapi kurang baik, bagaimanapun tugas seorang guru itu, selain memberikan ilmu juga harus bisa membentuk karakter para siswanya. Ketika kelas tidak kondusif ambillah satu langkah yang tegas dan berani, suatu cintih membuat kesepakatan dengan siswa yang tidak berniat belajar untuk keluar saat jam pelajaran guru tersebut sehingga tidak mempengaruhi siswa lain yang memilisi semangat belajar, sehingga meski dengan sedikit siswa setidaknya pelajaran berjalan dengan kondusif dan ilmu yang di transfer dapat di cerna dengan baik. Tidak harus banyak materi yang di sampaikan tetapi pemahamannya inti konsepnya saja yang perlu di perdalam sehingga siswa memiliki bekal yang kuat dalam dirinya yang kemudian penasaran dan akan mencari sisanya lewat refrensi yang lainnya, baik internet, buku, teman, atau Tanya langsung ke guru :D

5.      Terlalu banyak peralatan belajar yang menyebabkan siswa tidak focus untuk belajar justru bermain dengan fasilitas-fasilitas yang di sediakan, contohnya penulisan artikel ini di laksanakan saat mata pelajaran seorang guru yang saya rasa membosankan, hehehe. . . . jangan di tiru yhaa. !!!!
Untuk itu perlu di perhatikan penggunaannya, contoh ketika menggukan alat bantu lcd proyektor saat menerangkan pelajaran, guru tidak memperhatikan tampilan yang membuat siswa tertarik dengan pelajaran, akakn tetapi justru di suguhkan dengan tampilan yang monoton yang membuat siswa enggan untuk membacanya dan kacaunya gurupun tidak peduli dengan situasi dan keadaan ini hingga terkesan kembali bahwa guru hanya mengajar pada leptopnya bukan pada muridnya. Jika demikian bagaimana siswa dapat memperoleh ilmu dengan maksimal. Contoh lain adalah penggunaan leptop dan handphone oleh siswa yang cinderung di salah gunakan, karena malah di operasikan saat jam pelajaran. Memang bagus jika di gunakan untuk suatu hal yang baik akan tetapi pada kenyataannya mereka hanya menggunakannya untuk bermain game, menonton film, video, dan menggukan internet untuk mengunjungi situs-situs yang harusnya di tunda, bahkan sekedar bermain di jejaring sosial seperti facebook,
twitter dll.

6.      Guru tidak harus mennggunakan kekerasan fisik untuk menunjukkan kedisiplinan dan ketegasan. Menurut saya cukup menggukan metode yang sederhana dan mengaplikasikannya dalam kegiatan nyata di dalam keseharian yang di adaptasikan dengan para peserta didiknya di sekolah sehingga akan menjadi suatu culture atau budaya yang akan di jujung tinggi oleh seluruh warga sekolah selama metode atau prinsip itu di pertahankan dengan konsisten. Serta mengupayakan untuk melatih kepekaan hati semua yang ada hingga semuanya akan belajar dari diri sendiri dengan baik, dan tidak di sadari bahwa dengan belajar dari diri sendiri sangat baik prospeknya karena akhirinya semuanya akan memiliki karakter yang tidak mudah untuk di goyangkan.

7.      Sebenarnya belajar dan membentuk karakter bukanlah tugas sepenuhnya dari guru. Justru peran orang tua serta lingkungan sangat dominan dalam membentuk karakter soeseorang, orang tua harus selalu memperhatikan anaknya untuk belajar dengan baik. Usahakan sang anak untuk tidak  terbawa dalam sebuah masalah yang di hadapi keluarga sehingga konsentrasi siswa tidak terpecah.

0 komentar:

Posting Komentar