Factor yang menyebabkan siswa bosan
1.
Ketika
menerangkan pelajaran yang seharusnya mudah bisa menjadi sangat sulit di pahami
ketika seorang guru menerangkannya secara moonoton yang menyebabkan siswa
ngantuk dan bosan di kelas, mungkin titik bosan itu datang karena seorang guru
tidak memiliki metode yang baik untuk berkomunikasi dengan siswanya dan
kesannya guru itu hanya berkepentingan intuk menyampaikan materi sebanyak
mungkin untuk mencapai target supaya mendapat gaji yang di inginkan :D dan
tidak mempedulikan siswanya akan memahami materi tersebut ataukah tidak.
Mungkin siswanya juga yang keterlaluan hanya melihat guru yang sabar dan tidak
berusaha memahami maksud yang di sampaikan
2.
Tapi
tidak semua guru seperti itu, guru yang paling saya sukai adalah guru yang
mampu menampung aspirasi para peserta didiknya dan dapat membaca situasi serta
kondisi sehingga dapat dengan mudah mencairkan suasana kelas untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar secara kondusif, selain itu guru yang paling saya
sukai adalah guru yang membebaskan siswanya untuk untuk berkreasi dan belajar
sesuai dengan karakteristik yang di gemari peserta didiknya jadi bukan seperti
mengisi geas kosong akan tetapi pelajaran akan di balut dengan materi sharing
yang berkesan bahwa guru bukanlah seseorang yang serba tau ia hanya memberi
pancingan pada siswanya untuk berusaha mendapatkan materi secara lebih :D
3.
Guru
yang sabar dan tidak tegas adalah faktor yang juga menyebabkan siswa bosan,
sebenarnya rasa bosan itu bukan karena gurunya yang tidak punya karakter akan
tetapi justru para peserta didik lainnya yang membuat suasana kelas menjadi
tidak efektif untuk mempajari sesuatu secara utuh dan maksimal, suasana gaduh
dengan clometan di sana sini membuat siswa lain yang niat belajar dengan baik kehilangan
konsentrasi untuk belajar yang kemudian guru tidak memiliki relasi yang baik
dengan semua siswanya karena semua siswa akan terbawa aris untuk gaduh dan
menciptakan suasana kelas yang tidak kondusif dalam belajar.
4.
Tidak jarang seorang guru sampai pergi
meninggalkan ruang kelas hanya karena merasa di kucilkan dan tidak di anggap
dalam kelas tersebut dengan suatu alasan tertentu karena tidak ingin sampai
kehilangan kesabaran dan melampiaskan murkanya di depan peserta didiknya.
Menurut saya ini adalah suatu tindakan yang benar tetapi kurang baik,
bagaimanapun tugas seorang guru itu, selain memberikan ilmu juga harus bisa
membentuk karakter para siswanya. Ketika kelas tidak kondusif ambillah satu
langkah yang tegas dan berani, suatu cintih membuat kesepakatan dengan siswa
yang tidak berniat belajar untuk keluar saat jam pelajaran guru tersebut
sehingga tidak mempengaruhi siswa lain yang memilisi semangat belajar, sehingga
meski dengan sedikit siswa setidaknya pelajaran berjalan dengan kondusif dan
ilmu yang di transfer dapat di cerna dengan baik. Tidak harus banyak materi
yang di sampaikan tetapi pemahamannya inti konsepnya saja yang perlu di
perdalam sehingga siswa memiliki bekal yang kuat dalam dirinya yang kemudian
penasaran dan akan mencari sisanya lewat refrensi yang lainnya, baik internet,
buku, teman, atau Tanya langsung ke guru :D
5.
Terlalu banyak peralatan belajar yang
menyebabkan siswa tidak focus untuk belajar justru bermain dengan
fasilitas-fasilitas yang di sediakan, contohnya penulisan artikel ini di
laksanakan saat mata pelajaran seorang guru yang saya rasa membosankan, hehehe.
. . . jangan di tiru yhaa. !!!!
Untuk itu perlu di perhatikan penggunaannya,
contoh ketika menggukan alat bantu lcd proyektor saat menerangkan pelajaran,
guru tidak memperhatikan tampilan yang membuat siswa tertarik dengan pelajaran,
akakn tetapi justru di suguhkan dengan tampilan yang monoton yang membuat siswa
enggan untuk membacanya dan kacaunya gurupun tidak peduli dengan situasi dan
keadaan ini hingga terkesan kembali bahwa guru hanya mengajar pada leptopnya
bukan pada muridnya. Jika demikian bagaimana siswa dapat memperoleh ilmu dengan
maksimal. Contoh lain adalah penggunaan leptop dan handphone oleh siswa yang
cinderung di salah gunakan, karena malah di operasikan saat jam pelajaran.
Memang bagus jika di gunakan untuk suatu hal yang baik akan tetapi pada
kenyataannya mereka hanya menggunakannya untuk bermain game, menonton film,
video, dan menggukan internet untuk mengunjungi situs-situs yang harusnya di tunda,
bahkan sekedar bermain di jejaring sosial seperti facebook,
twitter dll.
6. Guru
tidak harus mennggunakan kekerasan fisik untuk menunjukkan kedisiplinan dan
ketegasan. Menurut saya cukup menggukan metode yang sederhana dan
mengaplikasikannya dalam kegiatan nyata di dalam keseharian yang di adaptasikan
dengan para peserta didiknya di sekolah sehingga akan menjadi suatu culture
atau budaya yang akan di jujung tinggi oleh seluruh warga sekolah selama metode
atau prinsip itu di pertahankan dengan konsisten. Serta mengupayakan untuk
melatih kepekaan hati semua yang ada hingga semuanya akan belajar dari diri
sendiri dengan baik, dan tidak di sadari bahwa dengan belajar dari diri sendiri
sangat baik prospeknya karena akhirinya semuanya akan memiliki karakter yang
tidak mudah untuk di goyangkan.
7. Sebenarnya
belajar dan membentuk karakter bukanlah tugas sepenuhnya dari guru. Justru
peran orang tua serta lingkungan sangat dominan dalam membentuk karakter
soeseorang, orang tua harus selalu memperhatikan anaknya untuk belajar dengan
baik. Usahakan sang anak untuk tidak
terbawa dalam sebuah masalah yang di hadapi keluarga sehingga konsentrasi
siswa tidak terpecah.
0 komentar:
Posting Komentar